Sertifikat Resmi Laravel? Ini Penjelasan Resminya dari Laravel

Konten
sertifikasi resmi laravel
Konten

Apakah Laravel Punya Sertifikasi Resmi?

Banyak developer bertanya-tanya: “Apakah ada sertifikasi resmi dari Laravel?” Mungkin kamu juga penasaran, apalagi kalau sedang mencari cara agar skill kamu terlihat lebih kredibel di mata klien atau perusahaan.

Tapi jawabannya cukup mengejutkan: Laravel tidak memiliki sertifikasi resmi sama sekali. Bahkan, dari artikel terbaru di blog resmi mereka, Laravel menegaskan kalau mereka belum pernah mengeluarkan sertifikat atau mengadakan ujian resmi.

Kenapa Laravel Tidak Buat Sertifikasi Resmi?

Taylor Otwell, pencipta Laravel, menjelaskan dalam blog Laravel tentang laravel certification menyatakan kalau mereka memang sengaja tidak membuat program sertifikasi. Alasannya simpel:

  • Susah menilai skill developer dari satu tes saja.
    Laravel percaya kalau kemampuan programmer lebih baik ditunjukkan lewat portofolio nyata, kontribusi open source, atau pengalaman kerja, bukan cuma lewat sertifikat.
  • Tak ingin menyesatkan developer.
    Laravel ingin developer fokus membangun proyek nyata, bukan hanya mengejar kertas sertifikat yang sebenarnya tidak menjamin kemampuan coding kamu.
  • Komunitas Laravel sangat terbuka.
    Siapa pun bisa belajar Laravel, berkontribusi ke open source, dan berkembang bersama komunitas. Kamu tidak perlu “lisensi khusus” hanya untuk dianggap bisa Laravel.

Waspadai Sertifikasi Laravel Palsu

Karena banyak orang ingin sertifikat Laravel, muncullah lembaga atau kursus yang mengaku menyediakan “sertifikasi Laravel resmi.” Laravel dengan tegas mengatakan bahwa ini tidak benar.

Kalau kamu menemukan pihak ketiga yang mengklaim menjual sertifikat resmi Laravel, hati-hati. Itu hanya strategi marketing mereka saja. Sertifikat itu tidak diakui oleh Laravel atau Taylor Otwell.

Jadi kalau nanti kamu melamar kerja atau ingin menawarkan jasa ke klien, mereka juga kemungkinan besar tahu kalau tidak ada sertifikasi Laravel resmi. Yang mereka lihat biasanya adalah hasil kerja kamu, apakah kamu benar-benar paham framework Laravel atau tidak.

Jadi, Bagaimana Cara Terbaik Belajar Laravel?

Kalau begitu, bagaimana supaya skill Laravel kamu tetap diakui, meski tanpa sertifikat resmi? Laravel sendiri memberi saran yang sangat praktis:

Bangun Portofolio

Coba buat aplikasi beneran dengan Laravel. Mulai dari yang kecil dulu, seperti:

  • Website company profile sederhana.
  • Sistem reservasi online.
  • Aplikasi to-do list.
  • Toko online kecil dengan CRUD produk.

Dengan begitu, kamu akan benar-benar paham bagaimana routing, controller, model, migration, middleware, hingga authentication Laravel bekerja. Plus, kamu bakal punya sesuatu yang bisa ditunjukkan ke klien atau recruiter, bukan hanya “aku pernah ikut kursus”.

Ikuti Dokumentasi Resmi Laravel

Dokumentasi Laravel itu super lengkap dan terus diperbarui. Kamu bisa belajar langsung dari sumbernya di laravel.com/docs. Jangan remehkan dokumentasi, di sanalah kamu akan temukan semua fitur terbaru Laravel yang mungkin belum dibahas di tutorial YouTube. Baca perlahan, coba praktikkan contoh kodenya. Dokumentasi Laravel sering dijadikan referensi bahkan oleh developer Laravel senior.

Gabung Komunitas Laravel

Belajar sendirian itu berat. Untungnya, komunitas Laravel besar dan ramah. Kamu bisa join grup Telegram, Discord, atau forum Laravel di Reddit. Kalau stuck, kamu bisa tanya. Kalau sudah bisa, coba bantu jawab pertanyaan developer lain. Ini cara belajar yang sangat ampuh.

Beberapa komunitas Laravel Indonesia juga sering adakan meetup online atau webinar. Ikuti supaya kamu makin update.

Kontribusi ke Open Source

Kalau sudah lebih mahir, coba kontribusi ke package Laravel di GitHub. Misalnya bantu perbaiki typo di dokumentasi, laporkan bug, atau submit pull request kecil.

Jangan anggap ini sepele. Kontribusi open source bisa menambah portofolio kamu dan meningkatkan reputasi di kalangan developer. Banyak recruiter suka lihat GitHub kandidat sebelum memanggil interview.

Ikuti Tutorial & Proyek Studi Kasus

Selain dokumentasi, banyak juga channel YouTube dan blog yang bikin seri tutorial Laravel berbasis studi kasus. Kamu bisa belajar membuat e-commerce lengkap, sistem kasir, atau sistem booking hotel pakai Laravel. Ini membantu kamu belajar best practice langsung lewat proyek nyata.

Kalau kamu mau naik level, coba pelajari testing di Laravel. Mulai dari feature test sampai unit test. Ini akan sangat membantu kalau suatu hari kamu bekerja di perusahaan besar atau ingin menulis kode yang scalable.

sertifikasi resmi laravel

Kesimpulan

Laravel memang tidak memiliki sertifikasi resmi, dan itu bukan masalah. Justru Laravel ingin developer seperti kamu fokus pada praktik nyata, membangun aplikasi yang benar-benar berguna, dan berkembang bersama komunitas.

Singkatnya, cara terbaik belajar Laravel adalah dengan langsung membuat sesuatu. Jangan hanya menonton atau membaca, tapi benar-benar ketik kode, hadapi error, debug, refactor, lalu ulangi terus sampai lancar. Dan saat sudah punya beberapa proyek keren, kamu bisa pasang semuanya di website portofolio supaya klien dan perusahaan bisa langsung lihat kemampuan kamu.

Jangan habiskan waktu atau uang untuk sertifikat palsu. Lebih baik investasikan di skill, proyek nyata, dan website profesional. Kalau kamu mau, Serindit Creatives bersedia untuk mengoptimasi branding digital kamu.

DomaiNesia
Share:
Baca Juga
8 Framework PHP Terbaik untuk Bangun...
Google Sederhanakan Hasil Pencarian dengan Mengelompokkan...
Bagaimana Google Discover Bekerja? Dan Manfaatnya...
DomaiNesia
Ayo wujudkan dan kembangkan bisnis mu bersama Serindit Creatives
pesan jasa website