Google Sekarang Pakai AI di Hasil Pencarian, Lalu Apa Artinya Buat Kamu?
Google terus berkembang. Sekarang, hasil pencarian makin pintar karena pakai teknologi AI. Jadi, bukan cuma daftar link yang ditampilkan, tapi juga rangkuman informasi dari berbagai sumber. Ini disebut AI Overviews. Nah, biar konten kamu ikut tampil di fitur AI ini, kamu perlu tahu apa yang Google cari dari sebuah halaman.
Pada bulan mei lalu, Google mempublikasikan sebuah blog yang menjelaskan cara terbaik untuk memastikan konten memiliki performa dalam pengalaman AI Google di Penelusuran. Dalam artikel itu, Google secara terbuka menjelaskan bagaimana sistem AI terbaru mereka memilih, merangkum, dan menampilkan konten dari berbagai sumber. Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada markup khusus yang diperlukan agar konten muncul di AI Overviews, artinya, fokus utama tetap pada konten yang informatif, mudah dimengerti, dan bermanfaat bagi pengguna.
Kalau kamu pemilik bisnis, blogger, atau siapa pun yang punya website, ini saatnya kamu ngerti dan mulai menyesuaikan strategi SEO kamu. Dengan mengikuti pedoman langsung dari Google, kamu bisa membuat strategi SEO yang aman, tahan lama, dan relevan dengan perkembangan teknologi terbaru seperti AI Search.
Lalu, Bagaimana Caranya Agar Muncul di AI Overviews?
Dari blog yang dipublikasikan google tersebut, disimpulkan bahwa ada beberapa cara untuk menunjang performa konten agar dilirik oleh AI Overviews. Antara lain yaitu:
1. Tulis Konten yang Memang Bermanfaat
Di dunia SEO modern apalagi dengan hadirnya AI Search dari Google, menulis konten yang benar-benar bermanfaat untuk pembaca bukan cuma anjuran, tapi sudah jadi keharusan.
Google sekarang makin pintar dalam memahami maksud pengguna. Mesin pencari ini bisa membedakan mana artikel yang benar-benar membantu dan mana yang cuma diisi keyword tanpa makna. Jadi kalau kamu masih menulis untuk sekadar mengejar ranking dengan menumpuk kata kunci, saatnya ubah pendekatan.
Kunci utamanya adalah: tulis untuk manusia, bukan robot. Google ingin menampilkan jawaban yang real dan membantu. Adapun tipsnya yaitu:
- Jawab pertanyaan pengguna dengan jelas dan langsung ke intinya.
- Gunakan bahasa yang mudah dimengerti (seperti kamu sedang ngobrol).
- Hindari mengulang-ulang kata kunci secara berlebihan (keyword stuffing).
- Berikan solusi, contoh, atau pengalaman nyata.
Jadi, kalau kamu bikin blog tentang “cara mengelola keuangan pribadi”, pastikan isinya memang membantu orang yang lagi bingung soal keuangan, bukan sekadar nyari trafik.
2. Perhatikan Pengalaman Pengguna (User Experience)
Di era AI Search seperti sekarang, pengalaman pengguna (User Experience/UX) punya peran yang sangat besar dalam menentukan apakah konten kamu akan tampil menonjol di hasil pencarian Google.
Google kini makin canggih dalam menilai apakah sebuah halaman benar-benar memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung. Jadi, meskipun isi kontennya bagus, tapi kalau tampilannya bikin pusing, loading-nya lama, atau susah dinavigasi, bisa-bisa ranking-nya malah turun.
Kenapa UX begitu penting? Karena Google ingin memberikan jawaban yang cepat, mudah diakses, dan nyaman dibaca oleh siapa pun. Jika pengunjung masuk ke websitemu, lalu langsung kabur karena tampilannya berantakan atau sulit ditemukan informasinya, Google akan menganggap halamanmu nggak cukup membantu.
Berikut beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan untuk meningkatkan UX:
Kecepatan Website
Siapa sih yang tahan nungguin halaman loading lama? Data dari Google menunjukkan bahwa kalau loading website lebih dari 3 detik, lebih dari separuh pengunjung bisa langsung keluar (bounce). Gunakan tools seperti PageSpeed Insights atau GTmetrix untuk mengecek performa situs kamu dan perbaiki hal-hal yang memberatkan loading.
Desain Bersih dan Mudah Dinavigasi
Gunakan layout yang rapi, warna yang nyaman di mata, dan pastikan menu navigasi jelas. Pengunjung harus bisa menemukan apa yang mereka cari dalam 1–2 klik saja. Hindari tampilan yang terlalu ramai atau tombol yang terlalu kecil, apalagi buat yang buka dari HP.
Mobile-Friendly
Lebih dari 60% pengguna internet mengakses website lewat ponsel. Jadi, pastikan tampilan situsmu sudah mobile responsive. Coba cek lewat Mobile-Friendly Test dari Google untuk memastikan semuanya aman.
Hindari Iklan atau Pop-up Mengganggu
Pop-up yang menutup layar, autoplay video dengan suara, atau iklan yang bikin susah baca konten, ini semua bisa merusak UX. Google sangat memperhatikan hal ini. Kalau terlalu agresif, halaman kamu bisa diturunkan ranking-nya.
Gunakan Struktur Heading yang Jelas (H1, H2, H3)
Struktur yang rapi bikin konten kamu lebih mudah dipahami oleh pembaca dan juga oleh bot Google. Gunakan heading untuk membagi topik dan subtopik. Ini membantu orang menemukan info yang mereka butuhkan dengan cepat.
Link Internal yang Relevan
Arahkan pembaca ke halaman terkait dalam website kamu sendiri. Ini bukan cuma bagus buat SEO, tapi juga membantu mereka menjelajahi lebih banyak konten yang berguna. Misalnya, setelah baca tentang UX, kamu bisa arahkan pembaca ke artikel tentang cara membuat struktur konten SEO yang rapi.
3. Gunakan Struktur Data (Schema Markup)
Bayangkan kamu punya toko dengan etalase yang rapi dan menarik. Tapi kalau tidak ada label di barang-barangnya, orang yang lewat mungkin bingung ini toko apa. Nah, schema markup itu ibarat label untuk konten website kamu, khususnya untuk Google dan mesin pencari lainnya.
Schema markup atau struktur data adalah kode tambahan (biasanya dalam format JSON-LD) yang disisipkan ke dalam halaman website untuk membantu mesin pencari memahami konten kamu dengan lebih akurat.
Contohnya, kalau kamu punya artikel resep, kamu bisa menambahkan markup “Recipe”. Google jadi tahu bahwa itu bukan sekadar teks biasa, tapi berisi resep masakan lengkap. Kalau kamu punya event, ada markup “Event”. Dan begitu seterusnya.
Dengan struktur data ini, konten kamu berpotensi muncul sebagai rich result (hasil penelusuran yang lebih menonjol), seperti:
- Bintang ulasan (ratings).
- Gambar produk.
- FAQ yang langsung muncul di hasil pencarian.
- Jadwal event, harga, dan stok produk.
- Dan lain-lain.
Di era AI Search dan hasil pencarian yang makin dinamis, struktur data memberikan konteks yang sangat dibutuhkan. Mesin pencari seperti Google bukan cuma membaca teks, tapi juga ingin tahu makna di balik teks itu.
Schema membantu:
- Meningkatkan visibilitas di hasil pencarian.
- Meningkatkan CTR (Click Through Rate) karena tampilannya lebih menarik.
- Memberikan data yang jelas untuk Google SGE (Search Generative Experience) agar kontenmu lebih mudah dipilih oleh sistem AI mereka.
Dengan kata lain, schema adalah cara cerdas agar konten kamu nggak cuma ditemukan, tapi juga dipahami dan ditampilkan dengan cara yang lebih menonjol.
4. Konten yang Selalu Diperbarui
Pernah nggak kamu baca artikel lama yang ternyata sudah nggak relevan lagi? Misalnya, kamu cari cara optimasi SEO 2021, tapi sekarang sudah 2025 dan algoritma Google sudah banyak berubah. Nah, di situlah pentingnya memperbarui konten lama yang sudah kamu publish.
Kenapa Konten Harus Diperbarui?
Google dan mesin pencari lainnya sangat menyukai konten yang segar dan up-to-date. Mesin pencari ingin memberikan jawaban paling relevan dan terbaru ke pengguna. Kalau blog kamu berisi informasi yang sudah usang atau tidak akurat, Google bisa menurunkan ranking-nya.
Dengan memperbarui konten secara rutin, kamu:
- Menunjukkan pada Google bahwa situs kamu aktif dan peduli pada kualitas informasi.
- Memberi nilai tambah bagi pengunjung yang membaca artikel lama tapi isinya sudah disesuaikan dengan informasi terbaru.
- Bisa menangkap peluang keyword baru yang muncul dari tren atau perubahan industri.
Contohnya Gimana?
Misalnya kamu menulis artikel di 2022 tentang “Cara Mengoptimalkan SEO On-Page”. Nah, di tahun 2025, bisa jadi ada tools baru, praktik terbaik yang berubah, atau update algoritma dari Google. Kalau kamu tetap biarkan artikel itu begitu saja, pengunjung bisa salah paham atau merasa kurang puas.
Bandingkan jika kamu mengupdate artikel tersebut:
- Menambahkan informasi terbaru.
- Menyesuaikan gambar atau tampilan.
- Menghapus langkah-langkah yang sudah tidak relevan.
- Menambahkan internal link ke artikel baru yang terkait.
Dengan cara ini, artikel kamu tetap kuat di pencarian, bahkan bisa naik peringkat karena dianggap fresh dan berkualitas tinggi.
Penutup: Siap Tampil di AI Search Google?
Memasuki era AI-powered Search dari Google, cara orang mencari dan menemukan informasi di internet juga ikut berubah. Nggak cukup hanya punya artikel panjang atau sekadar masukkan keyword, sekarang yang dinilai adalah konteks, keterhubungan antar konten, dan seberapa bermanfaat informasi yang kamu sajikan.
Dengan pembaruan seperti AI Overviews dan sistem pemahaman topik yang makin canggih, Google ingin menyajikan informasi yang utuh dan terpercaya. Artinya, sebagai pemilik website atau blogger, kamu harus makin pintar mengelola konten: buat struktur yang rapi, hubungkan antar halaman secara logis, dan selalu perbarui isi kontenmu agar tetap relevan.
Ingat, fokus utama tetap pada pengguna. Kalau pengunjung merasa terbantu dengan artikelmu, maka Google juga akan menganggapnya bernilai. Jadi, ini saatnya kamu lebih serius mengelola konten, bukan hanya untuk ranking, tapi juga membangun reputasi online yang solid.
Kalau kamu merasa kesulitan membangun struktur konten yang kuat, menyusun strategi SEO, atau sekadar butuh partner untuk mengelola websitemu dengan cara yang sesuai dengan standar terbaru Google, cek layanan kami di Serindit Creatives. Kami menyediakan jasa pembuatan website dan SEO yang tidak cuma indah secara tampilan, tapi juga kuat secara teknis dan strategi.
Sudah waktunya kamu bukan hanya tampil di hasil pencarian, tapi jadi pilihan utama di tengah era pencarian berbasis AI ini.
